Jumat, 05 Oktober 2012

Alat Bajak Tradisional

Bajak atau luku adalah alat yang biasa digunakan petani untuk mengolah tanah mereka sebelum ditanami dengan cara membalik tanahnya. Hal tersebut dimaksudkan agar kesuburan tanah sawah tetap terjaga, walaupun sudah di tanami tanaman beberapa kali. Bentuk bajak sendiri biasanya berupa kayu berbentuk segitiga dengan disambungkan ke hewan-hewan untuk menarik bajak tersebut. Hewan yang dipakai untuk membajak sendiri biasanya yaitu hewan-hewan yang jinak tetapi kuat, seperti halnya sapi dan kerbau.

Alat tersebut sudah jarang ditemui untuk saat ini. Peralatan bajak yang modern telah menyingkirkan alat bajak tradisional tersebut, padahal waluku (bajak tradisional) merupakan salah satu warisan budaya yang banyak maknanya.

Keunggulan waluku dari alat bajak modern adalah hubungan sosial diantara petani seperti ketika akan meminjam peralatan maupun hewan penarik (kerbau) pada petani lain dan komunikasi saat sedang membajak sawah-sawah mereka yang khas dengan nyanyian-nyanyian daerah asal mereka. Berbeda dengan bajak modern, kebiasaan-kebiasaan tersebut pun mulai hilang.